Jenis, Kendala, dan Persebaran Peternakan di Indonesia - INIRUMAHPINTAR.com

Jenis, Kendala, dan Persebaran Peternakan di Indonesia

INIRUMAHPINTAR - Materi yang menjadi pokok pembahasan kali ini yaitu jenis-jenis atau macam-macam peternakan yang ada di Indonesia, kendala yang dihadapi beserta solusinya, dan daerah persebaran peternakan di Indonesia. Secara sederhana, jenis peternakan di Indonesia meliputi hewan besar, kecil, dan unggas. Dalam mengembangkan sektor peternakan, Indonesia masih mengalami berbagai kendala dan tantangan. Untuk itu, di postingan ini juga direkomendasikan sejumlah solusi. Selanjutnya, agar dapat memetakan daerah-daerah peternakan di negeri ini dan memudahkan para pengusaha ternak berbagi tips dan trik ber-agrobisnis, juga disebutkan laporan persebarannya.

Jenis-jenis Peternakan di Indonesia

Peternakan di Indonesia digolongkan menjadi tiga macam, yaitu peternakan hewan besar, hewan kecil, dan peternakan unggas. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Peternakan Hewan Besar
Jenis ternak besar adalah lembu, kerbau, dan kuda. Binatang itu pada mulanya untuk keperluan pertanian, misalnya kerbau dimanfaatkan untuk menarik bajak di sawah. Lembu memegang peranan penting untuk keperluan pengangkutan, terutama di daerah-daerah, misalnya untuk mengangkut barang-barang hasil pertanian rakyat dari daerah ke kota.

Kuda (kuda beban) juga dimanfaatkan sebagai tenaga pengangkut, misalnya sebagai penarik kereta atau sado. Selain untuk kepentingan pertanian dan pengangkutan, hewan-hewan tersebut diternakkan orang untuk menghasilkan daging, susu, kulit, tanduk, dan pupuk kandang. Pabrik pengalengan daging antara lain terdapat di Singaraja (Bali), sedangkan pengalengan susu (milk) terdapat di Pasuruan (Jawa Timur) dan Jakarta.

Meskipun dalam perkembangannya, hewan-hewan besar sudah jarang dipakai untuk keperluan membajak dan mengangkut, hewan-hewan tersebut mesti terus diternakkan dalam skala besar. Pasalnya, kebutuhan akan daging dan susu terus meningkat seiring bertambahnya populasi penduduk di Indonesia. Setidaknya, melalui pengembangan peternakan hewan besar berkelanjutan yang profesional, Indonesia bisa lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada impor dari negara lain. Hasilnya, proses ekonomi menjadi lebih baik, masyarakat sehat dan makmur.


2. Peternakan Hewan Kecil
Jenis ternak kecil adalah kambing, biri-biri, domba, dan kelinci. Ternak kambing banyak sekali ditemukan di Jawa dan Madura. Kambing memiliki peran penting di masyarakat. Untuk acara aqiqahan, hewan kecil seperti kambing selalu menjadi pilihan wajib. Selain itu, untuk acara-acara syukuran, pesta pernikahan, dan khitanan, hewan sejenis kambing tidak jarang menjadi menu utama. Selain harganya terjangkau, dagingnya pun enak dan gurih. Apalagi jika dibuat sate, gulai, dan rendang. Oleh karena itu, hewan kecil menjadi pilihan kedua setelah hewan besar, andai pendanaan tidak mencukupi. Lagipula, hewan kecil memiliki populasi lebih banyak dan ukuran yang beragam sehingga mudah untuk menyesuaikan dengan ketebalan isi kantong.

Hewan kecil memiliki nilai tinggi dari daging dan kulitnya. Dagingnya untuk konsumsi, sedangkan kulitnya untuk kebutuhan industri. Berbagai kerajinan kulit mengandalkan kulit hewan. Selain itu, ada juga industri yang lebih menyukai mengolah kulit hewan kecil menjadi keripik atau snack renyah nan gurih. Maka dari itu, pemerintah pun wajib memberdayakan para peternak hewan kecil agar komoditi ini menjadi unggulan. Jika populasinya meningkat, Indonesia bisa melakukan ekspor kambing, biri-biri, domba, dan kelinci ke negara lain. Apalagi, Indonesia memiliki potensi rerumputan dan tumbuhan hijau lainnya sebagai pakan ternak di hampir semua daerah. Jadi, demi kemajuan ekonomi nusantara, pengembangan peternakan hewan kecil mesti menjadi perhatian pemerintah.

3. Peternakan Unggas
Jenis ternak unggas adalah ayam, itik, angsa, dan mentok. Sebagai usaha sambilan biasanya orang memelihara ternak unggas untuk mendapatkan telur dan dagingnya. Ternak ayam secara besar-besaran terdapat di Bandung (daerah Pengalengan), di Sulawesi Selatan (Allakuang, Sidrap), dan ternak itik yang dilakukan secara besar-besaran terdapat di Alabio (Kalimantan Selatan). Kini sudah populer pula peternakan ayam yang dikelola secara modern. Ayam dipelihara untuk diambil telurnya adalah ayam telur negeri jenis Austrolog dan Lenghorn yang biasanya disebut ayam jenis ras. Di kota-kota besar yang sudah banyak dilakukan pemeliharaan burung parkit untuk diekspor.

Berbeda dengan daging hewan besar dan hewan kecil yang lebih umum dimanfaatkan untuk kebutuhan sendiri seperti pesta, daging hewan unggas lebih banyak diperuntukkan untuk kebutuhan lauk di warung-warung, restoran, dan cafe-cafe. Tiap hari, kebutuhan daging unggas terus meningkat seiringnya meningkatnya jumlah penduduk.

Selain itu, telur yang dihasilkan ternak pun memiliki nilai jual tinggi. Bukan hanya untuk keperluan konsumsi langsung, komoditi telur juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kue, bahan dasar industri makanan, dan obat-obatan (khususnya herbal seperti jamu).

Potensi ternak unggas di Indonesia memiliki statistik menanjak. Kebutuhan daging ternak dan telur selalu membludak. Apalagi menjelang hari raya, kebutuhan semakin meningkat. Oleh karena itu, jika sektor ini dikembangkan dengan profesional, atas pendampingan pemerintah maka hasil produksi pun akan menjadi berlipat-lipat kali. Indonesia kedepannya tidak boleh lagi menjadi negara pengimpor daging ternak dan telur. Indonesia-lah yang seharusnya menjadi pengekspor utama daging dan telur ternak ke seluruh penjuru dunia. Semoga pemerintah benar-benar serius di sektor ini. 

Kendala di Bidang Peternakan dan Upaya Mengatasinya

Untuk memperbaiki keadaan peternakan di Indonesia hingga dapat mencapai mutu tinggi, pemerintah, yakni Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian telah menjalankan berbagai upaya. Langkah-langkah yang dimaksud, misalnya:
  1. mendirikan dinas peternakan mulai tingkat provinsi sampai tingkat kecamatan
  2. mendirikan lembaga penelitian peternakan
  3. mendirikan Fakultas Kedokteran Hewan antara lain di Universitas Pajajaran (Bandung), Institut Pertanian Bogor (Bogor), dan Universitas Gajah Mada (Yogyakarta)
  4. mengadakan penyuluhan mengenai peternakan
  5. memperbaiki tempat-tempat pemeliharaan ternak
  6. memberantas penyakit ternak
  7. menyiapkan tenaga-tenaga ahli dalam bidang peternakan
  8. memilih bibit-bibit hewan yang baik
  9. mendirikan rumah sakit hewan di daerah-daerah peternakan
  10. melakukan pemblasteran (kawin campur) dari jenis-jenis hewan yang baik dengan hewan Indonesia.
Selain cara dan upaya di atas, sekarang ini Indonesia pun harus menggalakkan monitoring dan evaluasi menyeluruh di seluruh wilayah yang mengelola sektor peternakan. Adanya program hibah hewan ternak dari Pemerintah ke pengusaha-pengusaha ternak harus benar-benar dicek dan ricek hingga ke lapangan. Pemerintah harus memiliki pemantau rahasia untuk memastikan tersalurnya hibah ternak dengan baik dan benar. Pasalnya, jika dibiarkan begitu bebas, oknum-oknum tidak bertanggung jawab di sektor ini akan memanfaatkan keadaan demi memperoleh keuntungan. Bahkan itu berpotensi menghambat cita-cita kemandirian sektor peternakan di Indonesia.

Selain itu, distribusi pakan ternak, obat-obatan, vaksin, serta produk-produk pendukung lainnya wajib menjadi objek monitoring pemerintah pusat. Selain bertujuan menjaga kestabilan harga sampai ke pengusaha ternak, kegiatan monitoring ini juga berfungsi memantau hadirnya oknum-oknum broker ilegal atau penimbun yang berpeluang menimbulkan lonjakan harga. Jadi, pada dasarnya pemerintah memiliki dua tanggung jawab. Pertama, membuat program andalan. Kedua, melakukan monitoring.

Persebaran Peternakan di Indonesia

Peternakan di Indonesia, baik peternakan besar, peternakan kecil, maupun peternakan unggas saat ini sudah dilakukan hampir di semua wilayah. Daerah-daerah peternakan itu sebagai berikut:

1. Daerah Peternakan Hewan Besar
Peternakan hewan besar, seperti sapi, kerbau, dan kuda terdapat di berbagai daerah, yaitu:
  • Sapi
    Daerah peternakan sapi terbanyak adalah Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Jumlah ternak sapi di Jawa lebih dari 50% dari jumlah ternak sapi seluruh Indonesia. Di Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan, ternak sapi digembalakan di padang-padang rumput yang luas, sedangkan di Jawa (Madura) sapi dipelihara di tanah-tanah pertanian sebab di Jawa dan Madura, tidak terdapat padang rumput.
  • Kerbau
    Pulau Jawa adalah daerah peternakan kerbau terbanyak. Daerah-daerah lain yang memiliki peternakan kerbau cukup banyak ialah Sumatera dan Sulawesi, terutama Sulawesi Selatan. Di Kalimantan, Maluku, dan Papua, peternakan kerbau hanya sedikit.
  • Kuda
    Peternakan kuda terbanyak terdapat di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, kemudian disusul Sulawesi Selatan, Jawa, Madura, dan Sumatera. Peternakan kuda di Kalimantan, Maluku, dan Papua hanya terbatas. Kuda Sumba terkenal dengan sebutan kuda sandel. Kuda sandel sangat kuat dan berperawakan gagah. Kuda dari Sulawesi yang terkenal adalah kuda Makassar, sedangkan dari Sumatera yang terkenal ialah kuda Batak.
2. Daerah Peternakan Hewan Kecil
Peternakan hewan kecil, seperti kambing, domba, dan babi terdapat di berbagi daerah.
  • Kambing
    Peternakan kambing paling banyak terdapat di Jawa/Madura, kemudian disusul Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi, terutama Sulawesi Selatan. Peternakan kambing di Kalimantan, Maluku, dan Papua lebih sedikit.
  • Domba
    Pulau Jawa/Madura adalah daerah peternakan domba terbanyak. Di Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi juga terdapat peternakan domba. Namun, jumlahnya tidak banyak. Peternakan domba di Kalimantan dan Papua sedikit sekali.
  • Babi
    Daerah peternakan Babi terbanyak ialah Bali dan Nusa Tenggara Timur. Ternak babi di Bali tidak ditempatkan di dalam kandang, tetapi dilepaskan dan hidup bebas di pekarangan rumah. Daerah-daerah lain yang memiliki peternakan babi agak banyak ialah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. Peternakan babi di Jawa, Maluku, dan Papua hanya sedikit.
3. Daerah Peternakan Unggas
Peternakan unggas, seperti ayam kampung, ayam ras, dan itik terdapat hampir di seluruh Indonesia.
  • Ayam Kampung
    Hampir setiap penduduk Indonesia memelihara ayam kampung, terutama di pedesaan Jawa. Ayam kampung tidak diternakkan secara khusus, tetapi dilepas bebas di pekarangan rumah. Para petani memelihara ayam kampung dalam jumlah kecil dan hanya sebagai mata pencaharian tambahan.
  • Ayam Ras
    Peternakan ayam ras terdapat di sekitar kota-kota besar, terutama di Jawa dan Sumatera. Misalnya, di Pengalengan (Bandung), peternakan ayam ras diusahakan secara besar-besaran oleh perusahaan Missouri. Di Kalimantan, Maluku, dan Papua juga terdapat peternakan ayam ras. Jumlahnya cukup banyak. Peternakan ayam ras di Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi juga mulai bersaing. Bibit ayam ras semula diimpor dari Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Namun, sekarang telah dapat dikembangkan di Indonesia. Jenis-jenis ayam ras terkenal, antara lain leghorn, harko, austrolog, dan boiler. Ayam ras diternakkan di dalam kandang. Kebersihan kandang harus dijaga. Makanan dan kesehatan ayam harus diperhatikan benar-benar, agar hasil produksi banyak.
  • Itik
    Itik diternakkan di daerah-daerah sekitar sungai, kolam, sawah, dan rawa. Daerah peternakan itik terbanyak terdapat di Jawa. Kemudian menyusul Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Bali/Nusa Tenggara. Peternakan itik di Maluku dan Papua lebih sedikit.
    Pada umumnya, peternakan itik diusahkan dalam jumlah kecil. Peternakan itik diusahakan secara besar-besaran di Alabio (Kalimatan Selatan). Kecuali tiga jenis unggas tersebut, ada pula peternakan unggas lain, misalnya burung puyuh, mentok, dan angsa, tetapi jumlahnya tidak banyak.

Demikianlah pembahasan lengkap tentang Jenis, Kendala, dan Persebaran Peternakan di Indonesia. Semoga bermanfaat!

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!