Langkah-langkah Menulis Cerita Fantasi yang Baik - INIRUMAHPINTAR.com

Langkah-langkah Menulis Cerita Fantasi yang Baik

INIRUMAHPINTAR- Jika ada yang menanyakan bagaimana Langkah-langkah Menulis Cerita Fantasi yang Baik dan sekaligus penasaran untuk mengetahuinya, maka penjelasan berikut ini diharapkan membantu memberi jawaban yang sesuai.

Di pelajaran Bahasa Indonesia, terutama di kurikulum 2013, guru menuntun siswa untuk menemukan sendiri langkah-langkah menulis cerita fantasi melalui kegiatan pembelajaran terstruktur dan terencana. Prosedur tersebut merupakan proses scientific - ciri khas implementasi kurikulum 2013. Dalam hal ini, guru mengarahkan para siswa untuk membaca beberapa cerita fantasi. Setelah itu, guru membimbing mereka menentukan pengertian, ciri, unsur-unsur, dan struktur cerita fantasi dengan bahasa sendiri.

Selanjutnya, para siswa dapat mengurutkan bagian-bagian cerita fantasi, memvariasikan cerita fantasi (misal: mengubah narasi menjadi dialog, mengganti penokohan, mengganti latar, mengubah alur, mengubah resolusi cerita dll), melengkapi, dan menulis cerita fantasi sesuai dengan kreasi sesuai dengan ejaan dan tanda baca yang benar sesuai kaidah Bahasa Indonesia.

Dalam mengajarkan materi ini, guru wajib membekali diri dengan strategi, metode, teknik, pendekatan, dan model pembelajaran yang terintegrasi dengan minat dan motivasi siswa. Dengan harapan, para siswa berhasil menunjukkan kemampuan terbaik dalam tulis-menulis, khususnya menulis cerita fantasi. Dan sebagai apresiasi, guru dapat memberikan hadiah untuk siswa yang berhasil menulis karya original yang baik dan menarik. Selanjutnya, guru dapat mengarahkan siswa untuk mempublikasikan tulisannya di mading atau website sekolah, atau mengirimkan karya tersebut ke media cetak/online.
sumber ilustrasi : commons.wikimedia.org

Inilah Langkah-langkah Menulis Cerita Fantasi yang Baik versi INIRUMAHPINTAR:

A. Perencanaan

Sebuah peribahasa mengatakan gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan. Oleh karena itu, tahap perencanaan dalam penulisan cerita fantasi merupakan bagian terpenting. Di tahapan ini, seorang penulis wajib memperhatikan dan melakukan langkah-langkah berikut ini:
  1. Mencari dan menemukan gagasan/ide penulisan yang menarik. Proses ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke objek-objek yang dianggap menarik sebagai ide cerita. Penulis yang tertarik menulis tentang Candi Borobudur atau Pulau Komodo dapat mengunjungi tempat tersebut. Judul cerita yang menarik misalnya Misteri Lenyapnya Borobudur atau Terdampar di Pulau Komodo, dsb.
  2. Menggali gagasan/ide cerita fantasi dengan membaca banyak referensi terkait atau wawancara. Berbeda dengan tahap pertama, di proses ini, penulis menggali ide sebanyak-banyaknya tentang objek yang diminati. Dalam hal ini, penulis mencari kesesuaian teori di dalam buku terkait dengan data-data faktual yang ditemukan. Misalnya, penulis tertarik menulis tentang Borobudur, maka penulis wajib membaca buku-buku tentang Borobudur dan melakukan wawancara dengan orang-orang yang tahu seluk-beluk Borobudur.

B. Penulisan

Bagi seorang penulis pemula, seperti para siswa, menulis cerita fantasi bukanlah hal yang mudah. Mereka perlu melakukan tahap demi tahap hingga benar-benar mampu menulis dengan sempurna. Berbeda dengan penulis senior yang berpengalaman. Dengan wawasan dan kedalaman rasa yang dimiliki, mereka tidak wajib mengikuti langkah-langkah sebagaimana tersebut di atas. Mereka biasanya lebih suka menuangkan isi pikiran dan mengembangkan alur cerita secara langsung, natural dan otomatis. Mereka seakan hidup di dalam cerita fantasi sehingga membuat rangkaian peristiwa tidak dibutuhkan lagi sebelum menulis cerita yang utuh.

Sedangkan bagi para siswa, langkah-langkah berikut ini dapat menjadi pilihan:
  1. Menyusun dan menarasikan peristiwa-peristiwa sesuai gagasan/ide cerita yang dipilih. Setelah mengerti objek cerita fantasi, penulis kemudian menyusun dan menarasikan peristiwa demi peristiwa. Dalam hal ini, rangkaian peristiwa yang terpilih sebaiknya berisi konflik dan alur yang tidak mudah ditebak.
  2. Mengembangkan cerita fantasi dengan gaya penulisan yang khas dan unik. Di tahapan ini, penulis mengembangkan cerita dengan sebebas-bebasnya. Penulis menuangkan seluruh ide pikirannya menjadi potongan-potongan cerita yang runtut. Setelah itu, sebagai polesan terakhir, penulis dapat menambahkan kata-kata kiasan, metafora, dan personifikasi tanpa melupakan kohesi dan koherensi cerita. 
  3. Menetapkan judul yang menarik dan unik
  4. Melakukan penyuntingan dan penelaahan secara teliti
  5. Melakukan revisi dan meminta pendapat ahli (guru mata pelajaran Bahasa Indonesia)

C. Publikasi

Cerita fantasi yang telah selesai, sebaiknya dipublikasikan.  Ada banyak cara melakukan proses ini. Langkah sederhana adalah memublikasikannya di website resmi atau di majalah dinding sekolah. Agar belajar menjadi seorang penulis profesional, siswa dapat mengirimkan karyanya di media massa. Siapa tahu beruntung, karya dipublikasi plus mendapat komisi. Dalam hal ini, guru dan kepala sekolah sebaiknya menjadikan langkah-langkah ini sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas kesusasteraan di kalangan pelajar. Tidak menutup kemungkinan, cara ini melahirkan penulis-penulis hebat Indonesia di masa depan.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!